Ketika Sang Cahaya Agung masih menampakan gairahnya
Gairah di hampir ufuk barat
Dalam kebisingan kuda-kuda besi kota
Diantara raksasa yang menantang langit
Lebah-lebah kecil itu masih berterbangan
Berterbangan pada menu makanan kota petang itu
Menatap riuh tak peduli masa depannya
Aku menatap semua itu dalam sebuah bilangan waktu
Waktu itu...saat ini...ya saat ini
Aku tak paham
Atau aku yang terlau bodoh ?
Padahal pemikir-pemikir itu sudah berputus perkara
Berputus perkara mengenai lebah-lebah kecil di jalan kota
Perkara mengenai kemana lebah itu akan dibawa
Juga menjanjikan lebah-lebah itu madu
Sayangnya sang pemikir tak punya cukup madu
Madu untuk menyelamatkan lebah-lebah kecil itu
Apa kau melihatnya ?
Sangat lucu...
Berjanji memberi madu tapi tak punya madu
Atau madu itu sengaja dibuang untuk sesaji ?
Dalam Kepenatan Jakarta, Agustus 2005
No comments:
Post a Comment